Pengetahuan

          Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
          Pengetahuan juga mungkin diperoleh berdasarkan pengumuman sekuler atau kekuasaan agama seperti negara atau Gereja. Cara lain untuk mendapat pengetahuan dengan pengamatan dan eksperimen: metode ilmiah. Pengetahuan juga dapat diturunkan dengan cara logika secara tradisional, otoritatif, atau ilmiah atau kombinasi dari mereka, dan dapat atau tidak dapat dibuktikan dengan pengamatan dan pengetesan. Pengetahuan terdiri atas kepercayaan tentang kenyataan (reality). Salah satu cara untuk mendapat dan memeriksa pengetahuan adalah dari tradisi atau dari yang berwewenang di masa lalu yang umumnya dikenal, seperti Aristoteles.
          Pengetahuan menurut Aristoteles (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817): Pengetahuan adalah ” Hasil pencerapan akal manusia yang dibagi ke dalam tiga kelompok Pengetahuan Teoritis (Pengetahuan yang diupayakan untuk kepentingan diri sendiri, seperti pengetahuan metafisika, fisika dan matematika), Pengetahuan Praktis (pengetahuan yang diaktualkan seperti pengetahuan etika dan politik) serta Pengetahuan Produktif (pengetahuan yang dikejar untuk membuat, menghasilkan dan menciptakan sesuatu)”. Ketiga – tiganya didasarkan pada proses persepsi induktif – intuitif yang menyingkap yang menyingkap kaitan – kaitan niscaya diantara bentuk – bentuk partikular yang dialami seseorang. Jika memiliki sistem deduktif yang teratur, pengetahuan itu disebut ilmu.
          Menurut Descartes (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817 – 818): Pengetahuan adalah ” Kumpulan pemahaman dalam diri manusia dapat disebut pengetahuan jika memiliki sifat – sifat pasti, nyata secara obyektif, niscaya, tidak diragukan dan diperoleh lewat proses deduktif ”.
          Menurut Hume (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817 – 818 ) : Pengetahuan adalah ”berasal dari kesan, yakni isi kesadaran yang bersifat serta merta, sensoris dan perseptual serta dari ide, yakni tipuan dari kesan – kesan yang masih tertinggal dalam ingatan dan imajinasi”.
          Menurut Kant, (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817–818) ” Pengetahuan berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semuanya berasal dari sana. Pengalaman akan menjadi pengetahuan jika sesuai dengan struktural fundamental pikiran. Pengetahuan dan priori menjadikan pengalaman dapat dimengerti, berstruktur, obyektif, tidak imajinatif”.
          Menurut Locke : ( Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817 – 818 ) :” Pengetahuan adalah persepsi terhadap ide – ide tunggal yang rumit beserta relasi yang berlangsung antara mereka ”. Ada 3 jenis Pengetahuan Intuitif ( Pengetahuan tentang eksistensi kita sendiri, misalnya pengetahuan bahwa kita berfikir, pengetahuan bahwa warna bukanlah bunyi), Pengetahuan Demonstratif ( Pengetahuan tentang eksistensi Allah dan prinsip – prinsip moral ) serta Pengetahuan Sensitif ( Pengetahuan tentang eksistensi hal – hal yang partikular dan spesifik ).
          Menurut Mill, ( Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 817 – 818 ) ”Pengetahuan merupakan produk dari penarikan kesimpulan secara induktif - matematik atas materi atau obyek yang bertindak sebagai eksistensi – eksistensi fenomenal”. Teori ini biasa disebut Fenomenal.
          Menurut Plato, (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Save M. Dagun, Hal 818) : ” Pengetahuan terbagi menjadi alam non alamiah ( pengetahuan ideal abadi yang bersifat trasenden, tidak berubah, sempurna, hasil tangkap akal budi ), serta alam yang alamiah ( pengetahuan partikular biasa yang bersifat temporal, berubah, tidak stabil, tidak dapat dimengerti, tidak pasti, hasil tangkapan indera )”.
a. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan : Menurut Notoatmodjo (2003), Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain, pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat menambah wawasan atau pengetahuan seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih dibanding dengan tingkat pendidikan yang rendah.
3. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan misalnya : Televisi, Radio, Koran, Majalah, Buku, Internet, dan media lainnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Teori Belajar Sosial

Teori Integrasi Informasi

Ciri-Ciri Public Relations