Pengertian Adversity Quotient


Adversity quotient menurut Paul G. Stoltz dalam bukunya adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.

Menurut Markman (2005) memberikan pengertian tentang kecerdasan mengatasi kesulitan sebagai berikut:

Adversity intelligence (AI) is the science of human resilience, people who succesfully apply AI perform optimally in the face of adversity the challenges, big and small, that confront us each day. In fact, they not only learn from these challenges, but they also respond to them better and faster (Peaklearning.com.2005).

Adversity Intelligence (AI) adalah pengetahuan tentang ketahanan individu, individu yang secara maksimal menggunakan kecerdasan ini akan menghasilkan kesuksesan dalam menghadapi tantangan, baik itu besar ataupun kecil dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan mereka tidak hanya belajar dari tantangan, tetapi mereka juga meresponnya secara lebih baik dan lebih cepat.

Menurut Stoltz (1997), definisi Adversity quotient dapat dilihat dalam tiga bentuk, yaitu :
·           Adversity quotient adalah suatu konsep kerangka kerja guna memahami dan meningkatkan semua segi dari kesuksesan
·           Adversity quotient adalah suatu pengukuran tentang bagaimana seseorang berespon terhadap kesulitan.
·           Adversity quotient merupakan alat yang didasarkan pada pengetahuan sains untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berespon terhadap kesulitan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Adversity quotient adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi berbagai kesulitan di berbagai aspek kehidupannya. Melalui Adversity quotient dapat diketahui seberapa jauh individu tersebut mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan yang dialami, sekaligus kemampuannya untuk mengatasi kesulitan tersebut. Adversity quotient juga dapat ,meramalkan siapa yang akan tampil sebagai pemenang dan siapa yang akan putus asa dalam ketidakberdayaan sebagai pecundang. Selain itu, Adversity quotient dapat pula meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang aan bertahan saat menghadapi suatu kesulitan.

Dalam konsep Adversity quotient, hidup diumpamakan sebagai suatu pendakian. Kesuksesan adalah sejauh mana individu terus maju dan menanjak, terus berkembang sepanjang hidupnya meskkipun berbagai kesulitan dan hambatan menjadi penghalang (Stoltz, 1997). Peran Adversity quotient sangat penting dalam mencapai tujuan hidup atau mempertahankan visi seseorang, Adversity quotient digunakan untuk membantu individu memperkuat kemampuan dan ketekunannya dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari, sambil berpegang pada prinsip dan impian yang mejadi tujuan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Teori Belajar Sosial

Teori Integrasi Informasi

Ciri-Ciri Public Relations